Minggu, 29 Januari 2012

Minta Tolonglah Dengan Sabar Dan Sholat

Sesaat Aku termenung dengan ungkapan seseorang nun jauh disana. Yang menyebutkan titik lemah kekuatanku. Spontan aku mengakuinya sebagai sebuah "Karumasaan". Nun di lubuk hati paling dalam. Aku sangat-sangat mengakui akan sejarah hidup yang telah kulewati, yang telah memberiku kelapangan dalam menyikapi hidup. bahwa hidup bukan semata-mata keindahan dan kesenangan, terkadang dia memberi air mata dan derita.
Saat pekat malam menemani dengan rasa dinginnya, aku terbayangkan sebuah episode hidup yang tak bisa ku elakan keniscayaannya. bahwa dia menjadi sympony dan pelangi saat hujan turun dalam terang matahari. Aku telah menjadi lelaki yang tak pernah malu menyikapi dan menerima keadaan apapun yang nyata ada di depan mata. Hati dan logikaku selalu kucoba seimbangkan.
Disaat lirih rintih dan harap do'a ku panjatkan, reaksi emosional yang selalu kau tunjukan telah menenggelamkan kegamangan ini menjadi tanda tanya takdir. segala galau dan beratnya ujian dan cobaan tak cukup diselesaikan dengan kata-kata. tak cukup dengan air mata. Aku butuh sandaran, aku butuh kedamaian, aku butuh pendinginan suasana hati dan pikiran. ingin ku hilangkan segala apapun yang menambah carut marut kekuatan berfikir dan langkahku. Hasbialloh...Cukup lah kiranya Sabar dan Sholat akan menolongmu...Perbanyaklah itu. biarkan Aku berakrobat dengan segala daya upaya dan kemampuanmu. jangan sekali-kali terus terperdaya oleh kekalutan rasa kehilangan. Karna Kehilangan bukanlah akhir Hidup. Kehilangan adalah bagian dari pelajaran Ikhlas. Sifat dan karakternya para wali dan orang-orang sholeh...Wasta'iinuu bishshobri Washsholaat..Fainnahaa lakabiiratun illaa 'alal khaasyi'iin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar