Minggu, 29 Januari 2012

Perjalanan Ini...

Beberapa Minggu ini, saya sedang sangat gandrung membaca buku seputar motivasi, psikologi, otak kanan, dan wirausaha. hampir setiap hari saya selalu membuka lemari buku yang berjejer dalam lemari kaca, entah ada "penyakit" apa, dan menginginkan apa...

Beberapa Bulan ini, saya juga sedang sangat terganggu dengan bacaan realitas sosial, politik dan psikologi di sekitar dunia yang selama beberapa tahun saya geluti. Dunia kerja, hobi, relasi  dan peristiwa-peristiwa yang dianggap bersejarah dalam perjalanan keseharian hidup saya. Saya gundah, galau dan gelisah. Saya berontak dan marah. Tapi saya masih mencoba berfikir jernih dan realistis. Bahwasanya segala sesuatu jangan sekali-kali meninggalkan kekuatan keyakinan hati dan kekuatan pikiran. Jadi jangan pernah berhenti berfikir, dan jangan pernah tidak menyapa hati nurani. Jika hatimu nyaman, dan olah fikirmu mengiyakan secara akal sehat dan rasionalitas..Just do it and go ahead....! begitu kira-kira proses itu berjalan.

Saya menyaksikan, saya merasakan, dan saya mengatakan "Tidak". Saya amatlah meyakini bahwa dalam hidup selalu ada ya dan tidak, hidup tidak selamanya harus "Ya" pada saat "Ya" itu menggoncangkan hati dan pikiran kita. pun tidak selamanya harus "tidak" jika hidup itu juga menjanjikan jalannya sendiri dengan kata "tidak" itu. saya merunut runtut hari demi hari, kata demi kata dari setiap apa yang pernah dijalani, apa yang pernah dilihat dan didengar, dan yang lebih penting dari apa yang dirasakan.
Bahwasanya itu akan membentur dinding tembok tinggi dan besar, kokoh dan tak tertembus, maka terkadang hal itu menjadi energi mekanik yang menggerakan fungsi olah fikir akal sehat kita, bahwa segalanya selalu ada ruang dan waktu, pasti ada jalan....

Melawan pendapat "umum" selalu menjadi sesuatu yang dianggap aneh dan nyeleneh, menjadi berbeda itu amatlah indah, karena itu menunjukan kewajaran hidup yang memang seperti itu faktanya. Mengapa selalu kembali pada persoalan profan yang kering dan gersang. ? saya lahir dan dibentuk dari ketiadaan, menjalani dan menjadi dari ketiadaan, satu-satunya ke"ada"an yang bagi saya amatlah penting, adalah pada saat saya mampu berbuat sesuatu yang dianggap sebagai sebuah amal dan kemanfaatan, sekecil dan seremeh apapun kekuatan tangan berbagi dan memberi, adalah kesejatian hidup yang sebenarnya. mengapa orang selalu berhitung hidup dengan uang, berpolitik dengan uang, masuk partai karena mencari uang, bekerja semata-mata uang, bahkan masuknya pun karena uang?. Kemanakah nama besar keulamaanmu, kegagahan ketokohanmu, pengakuanmu sebagai seorang pemuda, dan nama besar baju seragammu...

Bahwasanya masing-masing punya jalan hidupnya sendiri, iya..Tapi jangan mau mengurus orang lain dan numpang hidup dari peran orang lain, jika suara yang mendudukanmu pada tanggungjawab dunia akhiratmu itu membuatmu tak henti memikirkan dirimu sendiri semata....

Saya akan mencatat sebuah frase hidup dalam tinta yang terus menulis, yang membawanya pada satu cerita yang lengkap dan tuntas...oleh karenanya, izinkan saya mengatakan "Tidak" pada kehidupanku saat ini, dan saya mengatakan "Ya" pada bahasa hati dan meracaunya akal fikirku...
Dan ini, Hanyalah Catatan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar