Pernahkah Anda saat melewati tempat yang
gelap, masuk ke rumah yang lama tak ditinggali, melewati pohon besar nan
rindang di malam hari, lalu kita merasakan merinding bulu kuduk?. Jika
anda pernah mengalami peristiwa seperti itu, agaknya info ini penting
untuk jadi bahan kehati-hatian dan persiapan bagaimana menghadapinya.
Jika itu terjadi, maka benar adanya bahwa di dekat anda terdapat mahluk
ghaib. Dalam Bentuk Jin ataupun syetan. Kita harus meyakini bahwa mahluk
Tuhan yang dikategorikan ghaib itu hanya ada tiga yaitu Malaikat, Jin
dan syetan, itu saja. sementara nama-nama lain seperti pocong,
kuntilanak, genderuwo, tuyul, atau apapun yang sering di visualisasikan
oleh film dan cerita-cerita horor hanyalah kreatifitas sang “syetan” dan
Jin Kafir yang hobby nya mengganggu. dan mereka dapat menirukan wujud
apa saja. termasuk yang tadi disebutkan.
Saat kita dekat dengan mahluk ghaib tersebut, sebetulnya terjadi adu energi antara energi manusia dengan energi jin atau syetan. dan bagian paling sensitif dari tubuh kita yang merespon kondisi tersebut adalah bagian tengkuk/kuduk atau punduk (sunda) kita. Makanya ada istilah “muringkak bulu punduk). Jika mengalami itu, tetaplah tenang, jangan panik, apalagi lari pontang-panting. Karena hal itu malah akan mengakibatkan kita celaka, entah karena jatuh, atau nabrak sesuatu. Tariklah nafas yang panjang, dan baca ayat-ayat al-qur’an kalau kita muslim “Cukup Surat An-Naas”.
Kalau kita diberi peluang untuk dapat menyaksikan dunia mereka, sungguh kita pasti tak akan kuat menyaksikannya. Populasi mereka di alam kehidupannya sangatlah padat, melebihi padatnya ummat manusia. mereka akan sangat sial jika sampai terlihat oleh manusia (penampakan), karena sejujurnya mereka amat menghindari manusia dapat melihat wujud mereka. Karena kita diciptakan oleh Allah SWT sebagai mahluk paling sempurna, secara energi juga kita lebih kuat, apalagi jika hati dan lisan manusia senantiasa diisi dengan kalinat dzikir dan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an. Betul adanya, bahwa mereka akan merasakan panas dan hancur.
Oh iya, jin itu tuli lho, tapi mereka bisa melihat kita. bayangkan kalau kalangan mereka bisa mendengar obrolan kita, yang terkadang tanpa kontrol suka menggunjingkan mereka, tentu mereka akan iseng nimbrung..hehehe.
Tulisan ini, sepintas amatlah sepele. Tapi secara hakiki berkait dengan keyakinan aqidah kita. terutama menyangkut keimanan terhadap alam ghaib. Tapi, karena jam segini saya tak bisa menghentukan jemari saya, dengan senang hati saya terus menulis. Salam.
Saat kita dekat dengan mahluk ghaib tersebut, sebetulnya terjadi adu energi antara energi manusia dengan energi jin atau syetan. dan bagian paling sensitif dari tubuh kita yang merespon kondisi tersebut adalah bagian tengkuk/kuduk atau punduk (sunda) kita. Makanya ada istilah “muringkak bulu punduk). Jika mengalami itu, tetaplah tenang, jangan panik, apalagi lari pontang-panting. Karena hal itu malah akan mengakibatkan kita celaka, entah karena jatuh, atau nabrak sesuatu. Tariklah nafas yang panjang, dan baca ayat-ayat al-qur’an kalau kita muslim “Cukup Surat An-Naas”.
Kalau kita diberi peluang untuk dapat menyaksikan dunia mereka, sungguh kita pasti tak akan kuat menyaksikannya. Populasi mereka di alam kehidupannya sangatlah padat, melebihi padatnya ummat manusia. mereka akan sangat sial jika sampai terlihat oleh manusia (penampakan), karena sejujurnya mereka amat menghindari manusia dapat melihat wujud mereka. Karena kita diciptakan oleh Allah SWT sebagai mahluk paling sempurna, secara energi juga kita lebih kuat, apalagi jika hati dan lisan manusia senantiasa diisi dengan kalinat dzikir dan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an. Betul adanya, bahwa mereka akan merasakan panas dan hancur.
Oh iya, jin itu tuli lho, tapi mereka bisa melihat kita. bayangkan kalau kalangan mereka bisa mendengar obrolan kita, yang terkadang tanpa kontrol suka menggunjingkan mereka, tentu mereka akan iseng nimbrung..hehehe.
Tulisan ini, sepintas amatlah sepele. Tapi secara hakiki berkait dengan keyakinan aqidah kita. terutama menyangkut keimanan terhadap alam ghaib. Tapi, karena jam segini saya tak bisa menghentukan jemari saya, dengan senang hati saya terus menulis. Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar