Kesaksiaan wanita bercadar yang juga wakil direktur keuangan perusahaan
milik nazarudin pada persidangan kasus suap pembangunan wisma atlet
dengan terdakwa Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazarudin
menghentak jagat perpolitikan Indonesia.
Elit Partai Demokrat langsung menggelar pertemuan khusus di Kediaman
Ketua Dewan Pembinanya Presiden SBY di Cikeas Bogor. Santer kabar dalam
rapat dewan pembina itu muncul wacana kemungkinan penggusuran Anas
Urbaningrum dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Kesaksian Yulianis amat menohok Partai berlambang Mercy ini. betapa
tidak, dalam keterangannya di persidangan Yulianis menyatakan membawa
uang sebanyak 3 juta dolar dari total 5 juta dolar AS untuk kepentingan
Kongres Partai Demokrat di Bandung. Semuanya atas perintah atasannya M
Nazarudin. Dan Uang itu dipakai untuk dana pemenangan pencalonan Anas
Urbaningrum dalam perebutan Ketum Demokrat.
Apa yang diungkap Yulianis tersebut tentu memerlukan pembuktian lebih
lanjut dari saksi-saksi lainnya. Karena menurut yulianis, uang sebanyak
itu diangkut dengan menggunakan 4 mobil dan dikawal mobil polisi segala.
Sementara di Lokasi kongres, uang di bawa di lantai 9 salah satu hotel
di Bandung. Pasti banyak orang dari staff Yulianis atau kepercayaan
Nazarudin yang menyaksikan dan ikut terlibat dalam pendistribusian uang
tersebut kalau memang dipergunakan dalam arena kongres.
Dampak kesaksian Yulianis tersebut tentu paling dirasakan untuk
eksistensi kepemimpinan Anas Urbaningrum di Partai Demokrat. Sementara
bagi Demokrat, pemberitaan secara terus menerus menyangkut fakta
persidangan semakin membuat citra partai terjerembab, sampai-sampai
berdasarkan survei terakhir posisi dukungan rakyat tinggal 14 persen
berada pada posisi ketiga dibawah PDI-P dan Golkar. Bagi Demokrat,
situasi ini ibarat simalakama. Semua sayang Anas kata Marzuki Ali, Tapi
kalau sudah terang benderang di persidangan, saksi mengatakan kaitan
suap proyek dengan kepentingan suksesi kepemimpinan dalam Kongres
Demokrat untuk pemenangan Anas Urbaningrum tentu membuat Demokrat
ketar-ketir. Membuat Demokrat menangis, karena susah payah membangun
citra sebagai partai yang berada di garda terdepan pemberantasan
korupsi, dengan tampilan pendirinya presiden SBY yang gagah, santun dan
cerdas, kini harus rontok oleh kasus korupsi yang diduga melibatakan
ketua umumnya.
Hanya saja, aparat penegak hukum, baik KPK, jaksa dan pengadilan yang
menyidang kasus ini hendaklah bisa secara tuntas se tuntas-tuntasnya
meneylesaikan kasusu ini tanpa ampas. Agar masyarakat benar-benar
mengetahui dan menilai kebenaran sejati dan kesalahan jahili para
politisi di republik ini.
Kesaksian Yulianis, Tentu membuat Anas dan Partai Demokrat Menangis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar