Minggu, 29 Januari 2012

Yulianis Bersaksi, Anas dan Demokrat Pun Menangis

Kesaksiaan wanita bercadar yang juga wakil direktur keuangan perusahaan milik nazarudin pada persidangan kasus suap pembangunan wisma atlet dengan terdakwa Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazarudin menghentak jagat perpolitikan Indonesia.
Elit Partai Demokrat langsung menggelar pertemuan khusus di Kediaman Ketua Dewan Pembinanya Presiden SBY di Cikeas Bogor. Santer kabar dalam rapat dewan pembina itu muncul wacana kemungkinan penggusuran Anas Urbaningrum dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Kesaksian Yulianis amat menohok Partai berlambang Mercy ini. betapa tidak, dalam keterangannya di persidangan Yulianis menyatakan membawa uang sebanyak 3 juta dolar dari total 5 juta dolar AS untuk kepentingan Kongres Partai Demokrat di Bandung. Semuanya atas perintah atasannya M Nazarudin. Dan Uang itu dipakai untuk dana pemenangan pencalonan Anas Urbaningrum dalam perebutan Ketum Demokrat.
Apa yang diungkap Yulianis tersebut tentu memerlukan pembuktian lebih lanjut dari saksi-saksi lainnya. Karena menurut yulianis, uang sebanyak itu diangkut dengan menggunakan 4 mobil dan dikawal mobil polisi segala. Sementara di Lokasi kongres, uang di bawa di lantai 9 salah satu hotel di Bandung. Pasti banyak orang dari staff Yulianis atau kepercayaan Nazarudin yang menyaksikan dan ikut terlibat dalam pendistribusian uang tersebut kalau memang dipergunakan dalam arena kongres.
Dampak kesaksian Yulianis tersebut tentu paling dirasakan untuk eksistensi kepemimpinan Anas Urbaningrum di Partai Demokrat. Sementara bagi Demokrat,  pemberitaan secara terus menerus menyangkut fakta persidangan semakin membuat citra partai terjerembab, sampai-sampai berdasarkan survei terakhir posisi dukungan rakyat tinggal 14 persen berada pada posisi ketiga dibawah PDI-P dan Golkar. Bagi Demokrat, situasi ini ibarat simalakama. Semua sayang Anas kata Marzuki Ali, Tapi kalau sudah terang benderang di persidangan, saksi mengatakan kaitan suap proyek dengan kepentingan suksesi kepemimpinan dalam Kongres Demokrat untuk pemenangan Anas Urbaningrum tentu membuat Demokrat ketar-ketir. Membuat Demokrat menangis, karena susah payah membangun citra sebagai partai yang berada di garda terdepan pemberantasan korupsi, dengan tampilan pendirinya presiden SBY yang gagah, santun dan cerdas, kini harus rontok oleh kasus korupsi yang diduga melibatakan ketua umumnya.
Hanya saja, aparat penegak hukum, baik KPK, jaksa dan pengadilan yang menyidang kasus ini hendaklah bisa secara tuntas se tuntas-tuntasnya meneylesaikan kasusu ini tanpa ampas. Agar masyarakat benar-benar mengetahui dan menilai kebenaran sejati dan kesalahan jahili para politisi di republik ini.
Kesaksian Yulianis, Tentu membuat Anas dan Partai Demokrat Menangis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar