Di samping kiri jembatan Tomang Raya menuju arah
Harmony terdapat sebuah gedung bertingkat, namanya Gedung Graha Sukanda
Mulya. Letaknya persis berada di jalur putaran kolong Jembatan Tomang,
yang jika kita mengambil arah kiri akan menembus ke daerah Tomang Banjir
Kanal, jika memutar ke arah kanannya kembali ke arah Jl. Tomang raya
menuju perempatan jalur tol Tangerang, Gatot Subroto dan Ke kanannya
arah Taman Anggrek. Sementara jika pas puteran jalan dari Kolong ambil
arah kanan akan menuju ke arah Kota Bambu, Slipi dan Tanah Abang.
Gedung Graha Sukanda Mulya ini adalah Gedung tempat pertama kali saya
merasakan suasana kantor. Persis saat pertama kali gedung itu diresmikan
penggunaannya, dengan beberapa perusahaan yang sudah mulai menyewa dan
beraktifitas di gedung tersebut. Gedungnya berlantai 7 apa 9 ya, terus
terang saya sudah agak lupa. Saya merasakan pengalaman ngantor disana
selama hampir setahun. Sekitar pertengahan Tahun 1996 saya masuk kesana
dan berhenti pertengahan 1997.
Saya bukan bekerja dengan fasilitas meja lux, kursi empuk dan
seperangkat media kerja elektronik seperti komputer, laptop, telpon
atau fax. Alat kerja saya adalah Sapu, kemoceng, pengepel, kain lap,
penyemprot kaca, dan penarik airnya. Plus berbagai bahan kimia dan
pengharum lainnya. Oh ya meja kerja paling pavoritku adalah Gondola.
Sebuah rangka besi berukuran 1 x 1,5 M yang hanya muat untuk berdiri dua
orang pegawai, Gondola itu biasa bergelantungan diantara sisi-sisi
gedung Depan, samping kiri kanan.
Mengapa Gondola ini menjadi “meja kerja” pavoritku. Ya karena dari
ketinggian gedung itulah, saya dapat menyaksikan view Jakarta, bahkan
dari gondola itulah selain dapat melihat para karyawan dalam gedung yang
cantik-cantik, saya juga dapat sekali-kali mencuri pandang ke bawah,
sekitar perkampungan padat penduduk. Ada banyak pemandangan indah namun
juga ada yang memerihkan mata, pemandangan indahnya jika ada titik
pemandian umum, suka ada yang sedikit asoyyy..heheh, sementara perihnya
karena melihat bergelantungannya jemuran segala macem, plus lihat
kesemrawutan tata ruangnya yang awut-awutan.
Meski “Meja Kerja” ku dianggap berbahaya, beresiko jiwa, meski terkadang
merasakan panas yang menyengat, membakar kulit dan membanjirkan
keringat, Tapi moment-moment itu sungguh menjadi pengalaman hidup yang
tak dapat dilupakan. Meski dengan hanya bergaji mingguan, Jika datang
hari Sabtu terasa cerahnya dunia kala itu, apalagi ada sesama pegawai
korpsku, perempuan cantik berbody wah, yang ternyata menyimpan cinta.
Rosalinda namanya. Yang sayang tuk ku tolak pesona dan godaan
cintanya..hmmm.
Setengah tahun saya menjadi staff, setengah tahunnya lagi saya menjadi
supervisor dengan 8 anak buah, 4 laki-laki dan 4 perempuan. Tanpa
menghentikan aksiku bergelantungan di Gondola. Karena yang lain tak
memiliki keberanian. Untungnya ada bayaran tambahan diluar honor
biasanya sebagai petugas cleaning service.
Kini, jika saya melihat berita di televisi, tentang kecelakaan para
petugas kebersihan gedung yang tali gondolanya putus dan jatuh, mereka
meregang nyawa, mereka cacat dan banyak cerita mengerikan lainnya, saya
hanya bisa menerawang ke belasan tahun yang lalu. Saat dimana
keterpaksaan untuk bertahan hidup di kerasnya belantara Jakarta, menyatu
dengan indahnya romantika cinta seorang petugas Gondola dan pembersih
kaca.
Teriring do’a untuk teman-temanku pegawai Graha Sukanda Mulia, Daus,
Opik, Rosalinda, Tita dll, semoga kalian berada dalam sebaik-baiknya
kehidupan. Amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar