Ada beberapa orang yang disinyalir memiliki
penghasilan yang besar tapi tanpa harus repot bekerja, tanpa terkena
jadwal berangkat pagi, pulang sore hari. Dia hanya duduk saja di rumah,
tak kemana-mana. Secara fisik dia tak banyak bekerja, yang berkerja
adalah otaknya, pikiran cerdas, bernas, dan khas yang dipadu dengan jari
jemarinya yang menari gemulai diantara huruf-hurup keyboard. Ya, salah
satunya adalah sang pensiunan wartawan, dan seorang sastrawan Sunda yang
tak pernah berhenti menulis, yaitu Kang H. Usep Romli HM.
Beliau adalah sedikit dari orang yang meskipun sudah berusia, tapi jiwa
dan semangat menulisnya tiada henti. Sebagai orang yang sudah malang
melintang di dunia jurnalistik, dunia tulis menulis, Kang H Usep adalah
Da’i yang komplit. Beliau mampu berdakwah secara lisan, karena dia mampu
menjadi muballigh yang hebat saat di atas mimbar, ceramah-ceramahnya
menyejukan dan menyegarkan, Beliau juga mampu berdakwah secara tulisan.
Banyak sekali percikan pemikiran dan dakwahnya yang di muat dalam
media-media cetak baik nasional, regional maupun lokal Jawa Barat,
termasuk berbagai analisanya dalam berbagai persoalan, baik agama,
ekonomi, sosial, politik maupun budaya. Beliau juga memiliki kepedulian
dalam dakwah Tindakannya, Beliau mendirikan sebuah lembaga atau yayasan
di Garut yang bergerak dalam bidang Pendidikan, Sosial dan Pemberdayaan
Masyarakat, khususnya yang berada di wilayah Garut, tanah kelahirannya.
Saya secara pribadi tak mengenalnya dengan baik. Saya hanya sering
membaca tulisan-tulisannya di koran Priangan, Pikiran Rakyat, Tribun,
Kompas, Republika dan berbagai media lainnya. Beliau juga banyak menulis
karya-karya sastra, cerpen, puisi, novel dan buku-buku anak-anak.
Sebagian ada yang ditulis dalam bahasa Sunda, dan sebagian lainnya dalam
bahasa Indonesia. Beberapa penghargaan telah beliau dapatkan, terakhir
tahun 2011 memperoleh penghargaan Sastra Rancage untuk pengabdiannya
dalam bidang sastra Sunda.
Dalam Wikipedia bahasa Indonesia, nama H. Usep Romli H.M.
dikenal sebagai sastrawan Sunda, lahir di Limbangan Garut, pada 16
April 1949. Awalnya Dia dikenal sebagai penulis buku anak-anak dalam
bahasa Indonesia dan Sunda. Usep lulus dari Sekolah Pendidikan Guru pada
tahun 1966 dan menjadi guru SD di Kadungora, Garut. Dia juga menjadi
koresponden untuk mingguan Fusi (1972), Giwangkara (1972-76), harian Pelita (1977-1979), harian Sipatahunan
(1979-1980). Ketika hendak dipindahkan menjadi pegawai Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan di Bandung, dia memilih untuk melepas seragam Pegawai
Negeri Sipil dan bekerja penuh sebagai wartawan Pikiran Rakyat sampai pensiun.
Seorang kawan pernah bercerita, bahwa Pa H. Usep Romli ini adalah
sebagian dari orang yang berpenghasilan tinggi dengan hanya duduk di
depan komputer. setiap hari tulisan-tulisannya masuk ke berbagai meja
redaksi media cetak nasional, regional maupun lokal. Karyanya memang
sudah memiliki tempat tersendiri di kalangan redaktur koran. Susah untuk
tidak laik cetak, karena memiliki kekhasan tulisan, ketajaman analisa
dan gaya bahasa yang menarik.
Sebagai seorang sastrawan Sunda, seorang mantan wartawan, dan kini
sebagai penulis bebas, Kang H Usep Romli adalah sedikit orang yang
memiliki keahlian, pengalaman dan ketajaman olah rasa, olah pikir dan
olah pena. Dengan semuanya itu, beliau telah menunjukan sebagai sosok
orang yang dapat terus berdakwah dengan lisan maupun tulisan serta
tindakan nyata di masyarakat. Keputusannya untuk berhenti dari Pegawai
Negeri Sipil secara total, dan serius dalam dunia menulis. telah membawa
Kang H Usep Romli ini sebagai sosok yang hidup berlimpah dengan karya
menulis.
Beliau cukup diam di rumah, dalam kebahagiaan masa tua, berkumpul
bersama istri dan anak-anaknya, bermain dengan cucu, dan terus tanpa
henti merangkai kata, mengemas ide dan gagasan serta renungan. Dan yang
pasti, dalam limpahan materi dari Tulisannya, Beliau menikmati hari
tuanya dengan tanpa henti memberi manfaat, berdakwah dengan lisan,
tulisan dan tindakan. Kalayan Hurmat Ka Kang H. Usep Romli HM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar