Rabu, 01 Februari 2012

Nasib Orang Gajian..!

Bagi yang terbiasa menunggu tanggal satu, maka judul diatas mungkin akan menjadi kalimat yang pertama diucapkannya. Sebagai mantra bagi orang-orang gajian, maka tanggal satu akan menjadi tanggal yang ditunggu-tunggu. Karena tanggal itulah, keringatnya dibayar, keahliannya diperhitungkan. Berapa angkanya? Tentu bergantung keringat dan keahlian apa yang anda berikan. Urusan cukup tidak cukup dengan kebutuhan, itu urusan lain. Tokh bisa kasbon lagi di pertengahan bulan…hehe
Menjadi orang gajian dianggap memiliki kepastian hukum…hadeuuh kayak ngomongin KPK Aja..hehe. Kepastian yang ditunggu, bahwa akan ada pemasukan keuangan, dompet akan tebal kembali. Berbahagialah kaum gajian. Karena sekarang tanggal satu. Tanggal Yang ditunggu-tunggu.
Tapi, Apakah dengan menjadi orang gajian akan merasakan sensasi ? Jawabannya tergantung. Dalam hidup, semua orang bebas memiliki pandangannya masing-masing. Memiliki keyakinan dan jalan hidupnya. Masalah dia menikmati atau tidak itu urusan selanjutnya.
Saat menulis ini saya teringat sebuah judul buku “Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian”. saya lupa lagi pengarangnya. Tapi saya teringat terus provokasi dan virus yang disebarkannya. Bahwa menjadi orang gajian takkan mungkin bisa kaya, kecuali dia memiliki usaha lain atau dia Korupsi…halaaahh.
Mereka akan terus dalam rutinitas menunggu tanggal satu, bekerja dengan target dan deadline perusahaan, dengan kisaran angka remunerasi yang sudah ditentukan per bulannya. Jika Anda bergaji besar, diatas rata-rata, tentu anda akan merasa senang dan cukup dengan angka itu, Tapi bagi yang penghasilan tanggal satunya hanya sekedar UMK, maka beban biaya kost, bayar BBM, resiko kebutuhan sehari-hari, dalam kondisi saat ini entah memadai atau tidak. Tapi disana Tuhan sering memberikan logika rezekinya yang tak bisa dipahami.
Lalu Coba tengok kalangan abdi negara, atau sebagian pegawai BUMN serta swasta. banyak diantara mereka setiap tanggal satu hanya menerima slip gaji tok! berikut daftar potongan pinjaman kredit sana-sini. Tak ada sisa sama-sekali. Alasan untuk biaya buat rumah, bekas biaya nikah dan lain sebagainya.
Jika anda mempertanyakan banyak hal dari kondisi ini, Itu hak anda. Bebas lah.
Tapi itulah kenyataannya, bahwa menjadi orang gajian sering terjebak oleh penyakit pinjaman bank daerah. Ayah saya semenjak jadi PNS sampai sekarang menjelang pensiun, SK Kepegawaiannya di Bank, Tapi tugas bekerjanya di Sekolahan…hehhe.
Saat saya tanya, pak SK bapak kan di Bank, tapi kenapa kerjanya di sekolahan?..beliau hanya tersenyum mesem. Kerut wajah tuanya memang menunjukan kelelahan, tapi dia bangga juga bisa membesarkan anak-anaknya termasuk saya.
Maka tidaklah heran, salah satu mantranya, “Nak..meskipun gaji kecil, jadilah PNS. Karena untuk kebutuhan itu ini bisa terus nyekolahkan SK ke Bank, meskipun tiap bulan tak tersisa.” katanya..
Saya hanya menjawab juga dengan senyum mesem. sambil bertanya ” pak berapa sisa gaji bapak? “
” Minus 30 ribu !” katanya.
“lho trus buat ibu nya mana? ” Kataku
” Kan ada kalian…” Jawabnya lagi dengan mesem. Fikirku, beruntungnya keluargaku, karena Kakak Adiku masih sayang sama orang tuanya. Insya Allah sampai Tuhan memisahkan kami akhirnya.
Maka berbahagialah, Mereka yang menunggu gajian. Karena Memang Sekarang Sudah Tanggal Satu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar