Selasa, 28 Februari 2012

Pisang Ijo, Kuliner yang Bikin Omes?

Hmmmmm, Pisang Ijo, kuliner yang satu ini boleh jadi merupakan makanan favorit saya akhir-akhir ini. Berkenalan dengannya tanpa sengaja, karena diajak seorang kawan. Suatu siang nan panas, gerah luar biasa. “Pengen makanan yang seger, dingin tapi lumayan buat ganjel perut apa ya bro ?’ Tanyaku pada seorang teman di kost an.
” Ayoo ikut saya ! ” katanya sambil starter motor matic nya.  Akhirnya saya dibawa ke suatu tempat pinggir jalan raya, kondisinya sangat sederhana, tapi kiosnya lumayan bersih. Saya tak perlu bertanya lagi, mau makan apa gerangan. karena di depan warung itu terpampang tulisan ” Pisang Ijo Bang Mamat, Segar dan Bikin Omes !”. saya sendiri agak bingung juga awalnya. Apa urusannya pisang ijo dengan omes. setahuku omes itu kependekan dari “otak mesum”. otak yang bawaanya pada hal-hal yang berbau 17 tahun keatas.
Aku hanya menyaksikan dari tempat makan bagaimana pelayan menyiapkan pesanan yang disampaikan teman saya tadi. Saat pesanan datang, aku hanya melihat dalam piring sebuah benda panjang sekitar 8 cm yang dibalut semacam tepung adonan berwarna ijo, diatasnya di baluri cairan kental putih dan ditaburi potongan kacang tanah yg digoreng tanpa minyak, plus ditambahi es batu.
saat sendok mulai dimainkan, aku bertanya pada teman tadi ” kenapa itu judulnya pisang ijo bikin omes?”  tanyaku. sambil ngakak dia menjelaskan, ” Karena bentuk pisjo nya yang panjang ini, trus campuran cairan kental putihnya nya ini” katanya sambil ngakak.
” Ah sontoloyo..!” Jawabku.
Selebihnya aku menghabiskan tanpa sisa makanan itu. rasanya memang manis-manis dingin dengan sari rasa pisang yang khas. dan memang lumayan mengenyangkan. Hanya saja yang paling terasa, adem nya kedalam perut. sebagai makanan penyela sebelum jadwal makan pokok datang, menyantap kuliner pisang ijo memang cukup membantu. Tapi yang paling utama bukan dari sisi kenyang tidaknya. Tapi manis ademnya di lidah dan di perut. dan yang lebih penting lagi, harganya murah meriah. Harga rakyat…hehe
Ssemenjak itu, saya suka muter nyari ragam Pisjo di tempat-tempat tertentu. bahkan kini ada yang sudah mulai dijajakan secara keliling dengan menggunakan motor.
Jadi, makanan murah meriah berjudul Pisjo  ini jangan dibuat omes. Tapi bagi yang otaknya omes, apapun selalu bisa disambung-sambung. Maklum, Negeri ini, negri yang teramat ramah dengan segala sesuatu yang berbau omes. meskipun mayoritas masyarakatnya mengaku beragama dan berpancasila. tapi sajadah dan haram jadah ada disana. Ajengan dan preman juga. Kiai dan korupsi, Religius Islami dan Karaoke.  Pancasila dan PSK.
Ah daripada mikirin yang berat-berat, mending menyantap Pisang Ijo dulu. Pisang Ijo tanpa Omes…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar