Minggu, 29 Januari 2012

Senandung parau...

Tak pernah letih hati ini mengeluarkan ekspresi jiwa,
saat letih datang menghampiri, diri ini kadang tak terkendali.
Namun Asa dan rasa selalu memaafkan keletihan itu.
Hari dimana aku sudah kehilangan banyak kata,
maka tumpah ruah ekspresi itu membuatku tertegun dalam diam panjang
Adakah kesia-siaan dari semuanya ini?
Kesadaran itu tak selamanya ku pahami
Jika sajja ada ruang-ruang kontemplasi yang lebih menenangkan
Maka pilihan itu kini hendak kurengkuh dan kunikmati
Senandung jiwa yang mulai parau memanggil namamu
memandang nanar dalam cahaya yang mulai meredup
mendengar dan berucap dalam balutan kata yang sayup dan hampa makna..
Aku tak salahkan keadaan..
Akku salahkan Jiwa dan Hatiku yang terantuk batu yang sama
dalam keberulangan yang tiada henti.
cinta dalam senandung parau suara
cinta dalam hentakan nada-nada sumbang
cinta dalam terjangan badai gelombang dan terjalnya batu karang..
Tapi ku menepi dalam landai pantai..
menghirup semilir angin
Dan harum nafas ketulusan..
Jikalau itupun Ada..
Kini Cinta Tuhanku menemani parauku
Meski hati terasa Letih..
Just The Way I Am....
Tq My Beloved......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar